KEBIASAAN UNIK ORANG INDONESIA DI MATA DUNIA

2.5 Tahun Tinggal di Rumah Setan ( PART 3 malah cekikikan.......!)

Malah Cekikikan…!

Masih dihari yang sama, malam harinya setelah makan malam seadanya mereka bertiga memutuskan untuk langsung tidur saja. Sehabis sholat isya, Anjas tiduran dikasur tanpa menutup pintu kamar. Suasana malam itu benar2 sunyi, karena pengap Anjas membuka jendela lebar-lebar berharap mengundang sedikit angin masuk. 
Suara dengkuran dari luar kamar memberitahu bahwa Fajri tengah terlelah tidur diruang tengah, belum beranjak dari tempat nya tidur sore tadi.
Tap..tap…tap
Ada suara langkah kaki diluar kamar Anjas, 
Namun belum sempat mendengarkan suara itu hilang, digantikan dengkuran Fajri yang berirama. Mungkinkan Lukman..?
Tap..tap..
Kali ini suara itu mendekat dan jelas-jelas seakan ada seseorang masuk ke kamar Anjas.
Dia bergeming, kali ini dia serius memastikan langkah kaki siapa itu. Dia hendak berdiri ketika,,,,
Tap..tap..tap..tapp….suara langkah, bukan , kali ini suara itu berlarian dikamar Anjas yang terpaku masih bimbang hendak berlari atau diam ditempat, sampai…
HAAAAHHHHHHHH…..ada yang bernapas diwajahnya, sangat dekat…!
Anjas membeku, keringatnya mengalir campuran antara hawa panas pengap ruangan itu dan kejadian yang baru saja terjadi..
Dia langsung duduk , membaca ayat kursi beberapa kali dalam hati, terus membaca disela2 suara gradag grudug kaki yang berlarian kesana sini sampai akhirnya Dia tidak tahan dan bergumam,
“Jangan ganggu donk,,saya gak ngapa2in disini…”
Suara langkah kaki itu berhenti, tapi yang selanjutnya terjadi lebih tidak terduga..Ada suara tertawa yang mendirikan bulu roma…!, lebih tepatnya terkikik nyaring…suara anak kecil…!
“BANGKE…!!! JANGAN GANGGU….!!!” Teriak Anjas dengan lantang
Kali ini suara langkah kaki dan tawa itu benar2 hilang…
Anjas yang sudah jengkel bukan main, berdiri dan dengan kasar menutup pintu kamarnya.
Masih terengah dia membiarkan badannya yang sudah basah keringat kembali ke kasurnya,,
Dia menangkup tangan kanan nya diatas dahi, menyeka keringat…
Baru kali ini Dia mendengar suara tawa cekikikan nyaring yang benar-benar nyata didepan mata,,
“itu sudah pasti suara anak kecil”…batinnya
Tidak ada suara langkah-langkah lagi, Dia terlelap beberapa saat, sampai Dia terusik lagi oleh suara garukan kasar dari jendela kamarnya.
“Hah,apalagi neeh..” ujarnya…dengan malas Dia beranjak ke jendela tanpa betul-betul memperhatikan sumber suara dan segera menutup jendelanya,
Krek..krek…krek….garukan dijendela kembali terdengar
KREKK….KREEKKK….
Suara nya makin keras,,,Anjas masih bertahan diam diatas kasurnya,,,
KREKK…KREEKK…BUG…BUG…
Kali ini jendela dipukul…
Tidak tahan, Anjas menggedor balik jendelanya “BUAKK…BUAKK!”
“Noh rasain…” ujarnya…
Suara garukan dan gedoran di jendela berhenti…suara dengkuran Fajri kembali terdengar…Anjas sedikit tenang, dan bisa tidur lagi malam itu.

Ada Penghuni yang Lain….

Anjas tidak ada niat sama sekali untuk menceritakan gangguan-gangguan tadi malam, Dia tidak mau Fajri makin tidak nyaman, apalagi Dia juga tidak enak pada Lukman yang punya rumah. 
Dia tidak mau terkesan penakut, jadi Dia berusaha mengabaikan gangguan-gangguan kecil lainnya, seperti suara piring yang dijatuhkan dari dapur belakang yang setelah dicari-cari sama sekali tidak ada yang pecah. 
Suara langkah kaki bahkan suara lari kaki-kaki kecil dari ruang tengah dan selalu menghilang ke arah yang sama, kamar mandi.
Dia juga sudah lelah mengembalikan kasurnya keposisi semula, dimana anehnya jika ditinggalkan kekampus, kasur dikamarnya selalu bergeser padahal seingatnya sebelum ditinggalkan masih rapi menempel disamping tembok kamarnya.

Pagi ini, seminggu setelah gangguan suara cekikikan dikamarnya, Dia bangun sedikit kesiangan karena memang tidak ada mata kuliah pagi itu. Rumah keliatannya sepi, kemungkinan yang lain sedang tidak ada dirumah.
Dengan malas-malasan dia beranjak ke dapur, perutnya keroncongan. Karena biasanya Lukman tanpa diminta sudah menyiapkan sarapan pagi-pagi.
Anjas melewati kamar mandi saat hendak kedapur dan tidak begitu memperhatikan siapa yang ada didalamnya, dia sudah mau menyalakan kompor saat terdengar suara keran air dinyalakan dikamar mandi.
Dia berbalik.. “Fajri…?” ujarnya 
Sepi…tidak ada yang menjawab
Anjas menatap lorong kamar mandi, lama sebelum akhirnya kembali menyalakan kompor, 
“pagi-pagi diganggu….” Batinnya…
Dia sibuk mencari bungkusan mie yang sudah banyak dibeli untuk persiapan makan teman-teman kos nya yang lain dan berusaha mengabaikan bunyi keran kamar mandi yang terus mengalir.
Sambil bersiul dia mulai memasak, sebentar saja sarapan mie sudah jadi. Ketika akan meninggalkan dapur saat melewati kamar mandi, tengkuknya tiba2 meremang dan Dia Berhenti, dengan jelas sekali mendengarkan ada suara ditelinga kirinya, 
Sssssssttttttt…….
Kali ini Anjas benar-benar ketakutan, Dia bergegas melewati lorong dan memilih menghabiskan mie nya diteras depan. 
Dia tidak banyak bicara, masih terlalu pagi untuk memikirkannya, tapi tidak bisa dipungkiri kali ini Dia benar-benar merasa merinding dan takut.
Suara yang tadi itu bukan suara anak kecil yang cekikikan yang Ia dengar dikamarnya seminggu lalu. Kali ini suaranya perempuan. 

Comments