KEBIASAAN UNIK ORANG INDONESIA DI MATA DUNIA

2.5 Tahun Tinggal di Rumah Setan (PART 2 Munculnya Sang Kaki Kecil )

Munculnya Sang Kaki Kecil

Keesokan paginya, Anjas buru-buru mandi dan bergegas karena hari itu mata kuliah dikampusnya akan dimulai pukul 8 pagi dan jam saat itu sudah menunjukan pukul 7.45…
Tanpa banyak Tanya dia melewati Lukman yang sedang membuat mie rebus,
“Masuk kuliah pagi Bang,..” sahut Lukman,,”Yoi…telat udh ini…” jawabnya segera berlari memanaskan motor tuanya dan melesat pergi, dan sedikit lambat menyadari Dia sama sekali tidak melihat Fajri tadi dirumah.

Rupanya Fajri masuk siang kuliahnya, mereka bertemu dikampus saat makan dikantin. Anjas menepuk pundaknya menyapa duluan, ada yang beda dengan Fajri siang itu, dia tidak bersemangat dan sedikit pucat
“Kenapa ente hep…” Tanya Anjas
“Capek saya Njas, kayak lemes badan saya..pegel”…jawabnya sambil memijit pundaknya sendiri, dia melanjutkan “kamu gk diganggu tadi malem..?”
“Nggak ganggu, cuman dia sentil-sentil kaki…” jawab Anjas
“Saya ditindih tau,,,” Ucap Fajri “anak kecil”..jawabnya…
“Oh iya,,kayaknya ada anak kecilnya emang…” kata Anjas “tapi yah selama dia gak gangguin macem-macem kita biarin aja, mungkin kalo sudah lama bakal bosan” 

Perbincangan mereka seputar hal gaib berganti ke masalah perkuliahan, mereka berharap gangguan-gangguan mistis dirumah akan berhenti dengan sendirinya, mereka tidak menyangka bahwa akan mengalami hal yang lebih parah lagi.
Sore itu sehabis pulang kuliah,mereka bertiga berkumpul lagi diruangan tengah berbincang-bincang santai sambil menikmati kopi yang mereka buat. Barusaja Anjas hendak menyeruput kopinya, dengan sangat jelas dia merasakan ada yang melewati belakang punggungya. 
Sekali lagi Dia menoleh, dan tidak menemukan siapa-siapa.
Awalnya Dia berusaha mengabaikannya sampai akhirnya ini yang ketiga kali Dia merasakan tengkuknya ada yang meniup. 
“Beuh…diajakin main lagi ini kayaknya…” Ujarnya pada kedua rekannya
Fajri yang sudah mengetahui maksudnya nyengir penuh arti, tidak lain tidak bukan karena barusaja Dia juga mengalaminya dengan menunjuk lehernya.
Hanya Lukman yang masih mengerutkan alisnya tidak mengerti. “Apa itu…” Tanyanya, 
Dugaan sementara Anjas bahwa mungkin penghuni ini milih-milih mau menjahili siapa, karena Lukman sama sekali tak bergeming dan tidak merasakan apa-apa sementara Anjas dan Fajri sudah hampir sakit leher menoleh kebelakang terus karena terganggu dengan suara berlari-lari dan langkah kaki anak kecil. 
Tidak tahan akhirnya Fajri menceritakan apa yang kemarin dan hari ini mereka alami dirumah ini.
Reaksi Lukman seperti biasa, santai dan cuek. Dia mengajak 2 rekannya untuk mengabaikannya seakan tidak terjadi apa-apa dirumah itu. Fajri dan Anjas juga sepakat untuk mengabaikan gangguan-gangguan itu, mereka tidak bisa protes karena syukur-syukur dapat tempat tinggal gratis.
Ada yang menyentuh lengan kanan Anjas, namun sekali lagi diabaikannya.
Fajri memilih untuk tiduran ditikar ruang tengah tempat mereka berkumpul, dan menyilangkan lengan menutupi matanya. Dan Lukman memilih ke dapur membersihkan sisa kopi yang mereka minum. 
Sementara Anjas, yang hendak beranjak ke teras depan melihat dengan jelas bekas langkah kaki dilantai yang sedikit berdebu, tapak kaki kecil menuju kamar mandi dan menghilang.

Comments